13 Agustus 2008

Falsafah buah dalam kehidupan manusia

FALSAFAH BUAH DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Jadilah jagung, jangan jambu monyet
Jangan suka pamer.
Jagung membungkus bijinya yang banyak, sedangkan jambu monyet memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya.

Jadilah seperti pohon pisang
Setia terhadap pasangan.
Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati.

Jadilah seperti durian, jangan seperti kedondong
Inner beauty.
Durian walaupun di luarnya penuh kulit yang tajam, tetapi di dalamnya lembut dan manis. Beda dengan kedondong, di luarnya mulus dan mengkilat, tetapi di dalamnya ada biji yang berduri.

Jadilah seperti bengkoang
Jaga kesucian dalam bergaul.
Bengkoang walaupun hidup dalam tanah dan kompos, tetapi umbinya tetap putih bersih.

Jadilah seperti tandan petai, bukan tandan rambutan
Selalu bertindak adil.
Tandan petai membagi makanan sama rata ke biji2 petai-nya, semua seimbang, tidak seperti rambutan, ada yang kecil ada yang gede.

Jadilah seperti cabai
semakin tua = semakin bijaksana.
Cabai semakin tua, semakin pedas.

Jadilah seperti buah manggis
Tidak munafik.
Buah manggis bisa ditebak isinya dari bagian bawah buahnya.

Ada juga buah yang banyak manfaat. Selain menjadi sumber gizi buat anak sekaligus juga bisa jadi sarana rekreasi buat sang bapak

- post request by : deni -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tulis Komentar :