22 Juli 2008

Hati-hati Hipnotis

HATI-HATI HIPNOTIS

Saya, Ira (26) dan suami saya Aryo (28) tahun, mengalami suatu kejadian yang tidak bisa terlupakan dan sangat mengganggu kehidupan kami berdua selama hidup. Bahkan saat ini pun kami sedang dalam perawatan psikiater. Kami sungguh marah dan sangat terguncang sekali. Saya ingin menceritakan pengalaman buruk kami, agar rekan-rekan dapat berhati-hati dan selalu waspada jika didekati seseorang yang tak kita kenal pura-pura meminta bantuan.

Ceritanya begini:
Suatu hari sekitar pukul 7 malam sepulang kantor kami menuju ke Warung Tenda Semanggi untuk makan malam. Saya memilih sebuah tempat di sekitar cafe yang banyak terdapat di sana . Kami duduk di sebuah meja di halaman luar untuk mendapatkan pemandangan yang lebih lega dan dapat memperhatikan orang yang sedang lewat.

Pada saat kami sedang berbincang-bincang, datang tiga pria dan mengambil meja tepat di samping kami. Kemudian salah satu dari mereka ingin menyalakan rokok dan tiba-tiba mendatangi Aryo meminjam korek api. Tanpa rasa curiga Aryo menyalakan rokok si pemuda tadi! Pada saat hampir bersamaan, pria tersebut menepuk bahu kami berdua dan seingat saya memandang mata saya dengan tajam. Ternyata Aryo merasakan hal yang sama juga. Pemuda itu mengatakan bahwa dia bekas teman Aryo waktu kuliah dulu di Amerika (padahal Aryo tidak pernah kuliah di Amerika). Tapi anehnya seperti terkena hipnotis kami mengiyakan saja, percaya dan mengganggap mereka seperti teman karib lama yang baru saja ketemu. Dua orang temannya yang duduk di meja samping kami segera pula bergabung di meja saya. Kami berlima makan malam seperti kawan yang akrab sekali. Ketiga-tiganya masih muda dan berpenampilan menarik, saya hanya ingat salah satu bernama Rico.

Setelah Aryo membayar bill usai makan, Rico mengajak kami untuk melanjutkan bincang- bincang di tempat dia. Saya dan Aryo menurut saja seperti kerbau dicocok hidungnya. Kemudian kami menuju ke mobil mereka, seingat saya Kijang baru. Setelah berputar-putar yang nggak jelas kami kemudian dibawa ke sebuah hotel di sekitar Blok M/Senayan, kemungkinan Grand Mahakam atau Hotel Mulia (kami tidak ingat dengan jelas. Kami kemudian merasa berada dalam sebuah kamar yang cukup besar dengan ruang tamu (suite room). Seperti disihir, salah satu dari mereka mengajak Aryo ke ruang tamu untuk minum-minum sedangkan yang dua (Rico dan temannya) meminta saya masuk ke dalam kamar yang terpisah dengan ruang tamu. Anehnya saya merasasenang saja dan menuruti semua perkataan Rico. Menurut pengakuan Aryo dia juga merasakan hal yang sama.

Rico kemudian melepas baju saya dan kami melakukan hubungan intim, seakan-akan tanpa paksaan. Entah di bawah pengaruh dan kekuatan apa, saya melayani dengan 'rela' ketiga pemuda tadi secara bergantian. Pada saat itu saya betul-betul tidak merasakan adanya paksaan sama sekali. Aryo tidak sadar sama sekali, bahwa istrinya tengah tidur dengan tiga lelaki secara bergantian di bawah pengaruh hipnotis. Setelah ketiganya selesai, saya diajak ke bath-tub dan dimandikan oleh salah satu teman Rico. Setelah memakai baju kembali, mereka meminta semua perhiasan, jam, dompet, dan HP saya. Aryo juga mengalami hal yang sama pada saat di kamar tamu juga diminta semua barang- barangnya. Yang saya ingat Rico mengatakan bahwa itu dibutuhkan untuk biaya reuni alumni.

Rico kemudian mengantar kami kembali ke Semanggi, dan dia mengatakan terima kasih atas pelayanan saya serta sumbangan untuk alumni. Kami berdua masih belum terlalu sadar. Sesampainya di mobil kami, saya melihat jam di mobil yang telah menunjukkan pukul 1 dini hari. Pada saat itu saya sudah mulai sadar bahwa selama lebih dari empat jam kami dibawa oleh ketiga pemuda tadi.

Tetapi saya masih merasakan itu sebagai mimpi. Sesampainya di rumah di daerah Bintaro saya menanyakan kepada Aryo apa yang telah terjadi, kami akhirnya menyadari apa yang telah terjadi. Kami telah jatuh ke tangan bajingan biadab yang memperdayai saya, bahkan saya telah dengan suka rela berhubungan badan dengan mereka. Bagai langit jatuh menimpa kami, saya merasaterhina sekali dan mau bunuh diri saja rasanya. Aku menangis tak berkesudahan seperti gila. Satu-satunyam bukti nyata yang saya punyai adalah bekas ceceran sperma Rico pada stocking saya yang masih berbekas... Aryo tidak bisa lagi mengingat-ingat kejadian tersebut. Kami seperti orang linglung, hilang pikiran sama sekali. Kami mengalami stres berat. Pukulan luar biasa bagi hidup sehingga jiwa kami sungguh terguncang.

Ya Tuhan, ampunilah kami. Kenapa nasib kami begini? Keluarga saya segera mengantarkan kami menemui psikiater. Dengan bantuan psikiater, kami dihipnotis dan sedikit-demi sedikit bisa mengungkapkan apa yang telah terjadi. Menurut psikiater, kejadian ini telah beberapa kali terjadi di Jakarta dengan modus yang sama. Yang pertama menimpa suami-istri yang sedang makan malam di sekitar Taman Ria Senayan, yang kedua menimpa pasangan muda-mudi yang tengah makan malam di Cafe daerah Kemang. Kesemuanya juga dibawa ke sebuah tempat, yang wanitadisebadani dan diambil semua barang berharganya. Kemudian keduanya dikembalikan ke lokasi semula.

Berhati-hatilah jika Anda terutama pasangan muda, kalau ada orang yang meminta bantuan (meminta api rokok atau apa saja) Jika mereka menepuk Anda, segera pukul atau tampar mereka. Dan jangan sekali-kali menatap mata mereka secara langsung. Para pemuda tadi adalah Bajingan maniak yang mempunyai ilmu hipnotis tinggi dan ingin memperdayai istri-istri orang.

semoga bermanfaat .....TOLONG DISEBAR ke KERABAT ATAU KELUARGA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tulis Komentar :